🥏 Dampak Dari Konvergensi Dan Perkembangan Teknologi Media Audio Video

Adanyakonvergensi media disebabkan perkembangan teknologi komunikasi digital, yang semakin tumbuh dan berkembang. Salah satu dampak positif dari adanya kemudiandilanjutkan tahun 2011 dengan mengakuisisi Indosiar. Konvergensi di bidang teknologi diawali dengan mendirikan anak usaha PT. Kreatif Media Karya (KMK Online) pada tahun 2012. KMK Online merupakan usaha Emtek Grup yang ikut serta dalam pengembangan industri digital dan usaha terkait lainnya di Indonesia. Portal-portal IndustriTelevisi di Dalam Perkembangan Teknologi Komunikasi. HASIL PENELITIAN Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan studi dokumen dan dilakukan analisis pada data-data yang telah terkumpul. Peneliti menemukan beberapa temuan mengenai bagaimana konvergensi media di RCTI pada program acara Indonesian Idol X. Pada proses Transisimenuju masyarakat informasi mengalami percepatan karena adanya perubahan yang terus-menerus pada teknologi. Saat ini tidak lagi berarti untuk membicarakan tentang beberapa media komunikasi – cetak, radio, televisi, film, telepon dan komputer- yang dipikirkan sebagai suatu yang sangat berbeda. Kemajuan dalam komputer dan jaringan ViewPertemuan 9 - Media Penyiaran Pada Era Konvergensi TEKNIK MES 12 at Pancasila University- Indonesia. Pertemuan 9 Perkembangan Konvergensi Media Penyiaran dan Media Perkembanganteknologi kini sudah tidak bisa dihindari lagi, salah satu buktinya adalah dengan adanya konvergensi media. Konvergensi media adalah penyatuan atau penggabungan berbagai media dan teknologi komunikasi. Konvergensi media merupakan integrasi dari fungsi-fungsi beberapa media ke dalam satu media. Hal ini membuat runtuhnya Komunikasisatelit terdiri dari pesan telepon, siaran televisi dan pesan lain dari suatu tempat di permukaan lain. Satelit ini biasanya diletakan di stationer atau di sekitar khatulistiwa sekita 22.300 mil dari permukaan bumi. Pada dasarnya, transmisi satelit televise, telepon dan informasi lain menghilangkan pengaruh jarak pada biaya komunikasi. Konvergensimedia adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan Unix yang bergerak tunggal dan multi-sumber audio / video lalu lintas, mulai dari kualitas rendah Konvergensijaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan.Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah. Adapun perkembangan dari konvergensi teknologi antara lain : fgtmh. A. Definisi Konvergensi Media Ada dua kata yang terlintas ketika mendengar konvergensi media yakni tentang teknologi dan komunikasi. Banyak orang menyebut era ini sebagai era konvergensi media, hal tersebut merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang ada, khususnya karena keberadaan internet. Perkembangan teknologi komunikasi digital dewasa ini telah menjadi salah satu fokus penelitian para pakar komunikasi karena merubah pola komunikasi linier yang ada. Ia telah berdampak juga terhadap produksi pesan, pengelolaan konten, dan distribusi pesan melalui digitalisasi. Pengertian Convergence atau Konvergensi secara harfiah adalah dua benda atau lebih bertemu/bersatu di suatu titik; pemusatan pandangan mata ke suatu tempat yang amat dekat. Secara umum, konvergensi adalah penyatuan berbagai layanan dan teknologi komunikasi serta informasi ICTS – Information and Communication Technology and Services. Dalam arti paling umum, konvergensi berarti runtuhnya penghalang lama yang sebelumnya memisahkan ICTS antara industri dan industri, antara aplikasi dan aplikasi, antara produser dan konsumen, antara negara dan mempengaruhi kepemilikan minoritas, penggunaan dan akses teknologi informasi IT dengan berbagai cara. Teknologi informasi mutakhir telah berhasil menggabungkan sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif. Fenomena ini lazim disebut sebagai konvergensi, yakni bergabungnya media telekomunikasi tradisional dengan internet sekaligus. konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi. Media adalah segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan informasi atau pesan. Kata media berasal dari kata latin, merupakan bentuk jamak dari kata “medium”. Secara harfiah kata tersebut mempunyai arti "perantara" atau "pengantar", yaitu perantara sumber pesan a source dengan penerima pesan a receiver. Jadi, dalam pengertian yang lain, media adalah alat atau sarana yang dipergunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Banyak ahli dan juga organisasi yang memberikan batasan. Media di sini dibagi menjadi tiga jenis diantaranya media audio, media visual dan media audio visual. Jadi, Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan. B. Perkembangan Konvergensi Media Konvergensi pada umumnya berarti persimpangan media lama dan baru. Henry Jenkins menyatakan bahwa konvergensi adalah aliran konten di platform beberapa media, kerja sama antara industri beberapa media, dan perilaku migrasi khalayak media Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media. Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing memasukkan data melalui komputer, communication komunikasi, dan content materi isi/ konten. Teori konvergensi media yang diteliti oleh Henry Jenkins pada tahun 2006, menyatakan bahwa konvergensi media merupakan proses yang terjadi sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat. 1. Pendorong konvergensi media Perubahan perilaku konsumen Ø Pada tahun 2009 sebuah penerbitan surat kabar media di Amerika Serikat The Boston Globe menunggu nasib untuk ditutup atau diteruskan oleh investor baru. Performa koran yang sudah berusia 137 tahun itu terus merosot karena perubahan perilaku konsumen membaca berita. Oplah menurun 14 persen dalam enam bulan pada tahun 2009. Ø Tahun 2009 di Amerika Serikat merosotnya sirkulasi dan pendapatan dari iklan juga memaksa surat kabar Tribune Co. memutuskan hubungan kerja 61 orang dari 205 tim berita The Baltimore Sun. Sepekan sebelumnya, Chicago Tribune juga merumahkan 53 karyawan ruang redaksi. Ø Harga bahan baku koran semakin mahal. 2. Pendukung konvergensi media Ø Media massa konvensional Televisi, radio, surat kabar dll Ø Internet Ø Perangkat lunak atau software. 3. Konvergensi Media di Indonesia Perkembangan konvergensi media di Indonesia adalah buah dari proses perubahan gradual yang melanda industri media itu sendiri. Efisiensi, perluasan pasar, kecepatan menyiarkan, dan integrasi sumberdaya adalah esensi konvergensi media di Indonesia. Teknologi informasi dan komunikasi menjadi penopang di bawahnya. Hampir satu dekade belakangan, industri media di Indonesia mengalami hingar-bingar seiring kemajuan pesat teknologi informasi dan komunikasi. Awalnya adalah ketika sejumlah media melakukan resizing dan reformat produk, terutama suratkabar harian, pada medio dekade 2000-an. Perubahan format itu membawa implikasi pada penyesuaian ukuran dan kualitas konten di masing-masing media. Budaya jurnalisme pun ikut berubah. Gaya menulis tidak bisa lagi sepanjang dan sebanyak tatkala masih menggunakan ukuran dan format lama murni broadsheet. Ini karena surakatkabar-suratkabar di Indonesia telah mengubah ukuran produk mereka menjadi enam atau tujuh kolom junior broadsheet, bahkan hingga yang berukuran kompak compact size. Pada saat yang bersamaan, sejumlah perusahaan media cetak mulai serius mengembangkan versi digitalnya. Patut dicatat, hampir satu dekade sebelumnya, beberapa perusahaan suratkabar telah merilis versi online, seperti Republika dan Kompas, namun baru sekadar sebagai komplimentari versi cetak dan belum digarap serius dalam konteks konvergensi media. Perubahan format tersebut dipicu oleh tren multimedia yang dihasilkan teknologi komunikasi melalui kehadiran internet. Belakangan, internet dan mobile communication menjadikan orang semakin mudah mengakses informasi media melalui aneka platform. Secara umum, dalam kasus Indonesia, konvergensi media berangkat dari basis model suratkabar cetak yang berkolaborasi dengan versi online. Inilah jejak otentik konvergensi media di Indonesia. Dalam perkembangannya kemudian, kolaborasi surakabar cetak dengan media online, lalu menular dengan mengikutsertakan medium radio dan televisi dalam line up konvergensi. Bahkan, model lain yang berangkat dari majalah cetak dan online juga. C. Dimensi Konvergensi Media Terdapat lima dimensi dalam konvergensi, diantaranya adalah konvergensi teknologi, konvergensi jurnalisme, kepemilikan, kolaborasi, koordinasi media konten, dan konsumsi dari konten media. 1. Konvergensi Teknologi Definisi dari istilah konvergensi banyak berfokus kepada teknologinya. Burnett dan Marshall 2003 misalnya mengatakan “the impact of the webdefines convergence as the blending of the media, telecommunications and computerindustries, and the coming together of all forms of mediated communication in digital form”. Grant menyebutkan dua perkembangan teknologi spesifik yang sangat penting bagikonvergensi media, yakni teknologi digital analog-digital dan jaringan komputer. 2. Konvergensi Jurnalisme Dari sisi konvergensi jurnalisme, kini kita mengenal berbagai organisasi media yang mulai melebarkan jangkauan informasinya dengan memiliki sebuah ruang berita baru di dunia mayaatau media online. Banyak organisasi media yang mendistribusikan konten mereka darimedia konvensional seperti TV, radio, dan media cetak ke media online. Dengan adanya media online, masing-masing organisasi akan dapat meningkatkan kapasitasnya. Semisal media cetak, dengan memiliki media online ia dapat mengolah beritanya menjadi video, galeri foto, dan ruang berita yang lebih luas dibandingkan versi cetak. Selain meningkatkan kapasitasnya, masing-masing dari organisasi itu juga dapat meningkatkan interaktivitas dengan pembaca, misalnya dengan memberi ruang komen, blog, hyperlink, dsb. 3. Kepemilikan Ownership Dimensi lainnya dari konvergensi media ialah mengenai kepemilikan ownership. Konvergensi memungkinkan terjadinya kepemilikan dua atau lebih media dalam melayani satu kesatuan pasar yang sama. Isu inilah yang sangat dekat dengan kondisi industri media di Indonesia, di mana kepemilikan terhadap dua atau lebih jenis media sangat dimungkinkan. Contohnya MNC Grup yang dimiliki oleh Hary Tanoesoedibjo. Ia berhasil merajai tidak hanya pasar media cetak, melainkan juga memiliki media siar dan online yang cukup besar dan berpengaruh secara nasional di Indonesia. Konvergensi juga memungkinkan terjadinya kolaborasi. Dewasa ini, kebanyakan organisasi media besar cenderung melakukan kolaborasi atau kerjasama dengan sesama media besar lainnya dibanding melihat hal tersebut sebagai ancaman atau kompetitor. 4. Kolaborasi Hubungan kolaboratif harus saling menguntungkan untuk bertahan. Kekuatan eksternal juga berdampak pada awal dan akhir dari upaya kolaboratif tersebut, hal ini termasuk dari tujuan korporasi dan tawaran dari kompetisi. Untuk mencegahnya dari kecenderungan monopoli, halini dapat dicegah dengan adanya pengaturan atau regulasi. 5. Koordinasi Media Konten Selain kolaborasi, konvergensi juga memungkinkan adanya koordinasi. Apa yangmembedakan antara dimensi kolaborasi dan koordinasi? Kalau kolaborasi cenderung dilakukan oleh antar media besar, koordinasi lebih kepada praktek konvergensi jurnalisme,misalnya berbagi konten berita, personil atau SDM, dsb. Hal ini sering terjadi antar media besar nasional dengan media kecil atau lokal. Motivasi dari koordinasi ini biasanya tidakuntuk mencapai skala ekonomi melainkan untuk mencapai visibilitas yang lebih besar di pasar melalui promosi silang atau untuk mengakses sumber daya yang seharusnya tidak tersedia. D. Implikasi Konvergensi Media Berbicara tentang implikasi akibat, dampak, atau pengaruh dari konvergensi media tentu banyak sekali. Konvergensi media memiliki implikasi positif dan negatif. 1. Implikasi Positif Ø Konvergensi media memperkaya informasi secara meluas tentang seluruh dunia karena ada akses internet. Ø Memberikan banyak pilihan kepada masyarakat pengguna untuk dapat memilih informasi yang diinginkan sesuai selera, contohnya saja adalah televisi interaktif dan televisi multisaluran dimana pengguna memilih sendiri program siaran yang disukai. Sehingga penggunaan teknologi konvergensi menjadi lebih personal. Ø Lebih mudah, praktis dan efisien. Tidak perlu punya dua media kalau ternyata bisa punya satu media saja dengan dua fungsi. Ø Timbulnya demokratisasi informasi dimana semua orang bisa mengakses informasi secara bebas dan luas denganberbagai cara dan bentuk. Ø Dalam implikasi ekonomi, konvergensi berpengaruh terhadap perusahaan dan industri teknologi komunikasi karena mengubah perilaku bisins. Keuntungan yang didapat dari hasil konvergensi media sangat menguntungkan dan memajukan perusahaan. Selain itu, mudahnya akses informasi membuat industri dan perusahaan semakin mudah dan cepat mengantisipasi tantangan, kebutuhan baru konsumen serta persaingan yang mengetat. Ø Di bidang pekerjaan, jelas sekali di jaman sekarang ini jenis-jenis pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi digandrungi banyak orang dan peminat seperti hal-hal yang berbau IT atau sistem informasi, menurut saya hal ini menjadi bukti kuatnya teknologi dalam kehidupan manusia. Ø Masyarakat mendapatkan informasi lebih cepat. Contohnya, para pembaca berita online hanya dengan mengklik informasi yang diinginkan di komputer maka sejenak informasi itu pun muncul. Ø Interaktif. Masyarakat bisa langsung memberikan umpan balik terhadap informasi-informasi yang disampaikan. Media konvergen memunculkan karakter baru yang makin interaktif, dimana penggunanya mampu berkomunikasi secara langsung dan memperoleh konsekuensi langsung atas pesan Severin dan Tankard, 2001 370. Ø Konvergensi media menyediakan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi secara visual, audio, data dan sebagainya Preston, 2001 27. 2. Implikasi Negatif Ø Perubahan gaya hidup masyarakat yang menjadi kecanduan teknologi cybermedia dan cybersociety. Adanya ketergantungan teknologi dimana segala sesuatu menjadi serba praktis dan otomatis. Menurut saya teknologi yang praktis memang bagus karena mempercepat dan memudahkan, namun hal ini juga bisa menjadi buruk jika kita tidak bijak menggunakannya,mengapa? Karena dengan adanya praktis kita cenderung menjadi orang yang “malas” dimana segala yang otomatis akan mempercepat hilangnya pekerjaan karena pekerjaan manusia sudah bisa digantikan dengan teknologi yang canggih. Ø Munculnya masyarakat digital/ masyarakat maya. Kemajuan teknologi konvergensi yang maju telah mempersempit jarak dan mempersingkat waktu. Jarak dan waktu sudah bukan masalah lagi, misalnya anda di Eropa dengan saya di Asia bisa saling berkomunikasi saat itu juga melalui internet atau media lainnya tanpa perlu bertemu langsung. Hal ini menimbulkan masyarakat maya dimana komunikasi langsung secara face to face sudah tidak diminati lagi. Pendapat saya ini diperkuat dalam buku berjudul Handbook of new media social shaping and social consequences of ICTs, dikatakan bahwa media konvergen menyebabkan derajat massivitas massa berkurang, karena komunikasinya makin personal dan interaktif Lievrouw dan Livingstone, 2006 164. Ø Media cetak/media tradisional/media konvensional mulai kalah dengan media modern/media baru/ media online. Ø Kesenjangan sosial yang semakin besar. E. Tantangan Konvergensi Media Sifat alamiah perkembangan teknologi selalu saja mempunyai dua sisi, positif dan negatif. Di samping optimalisasi sisi positif, antisipasi terhadap sisi negatif konvergensi nampaknya perlu dikedepankan sehingga konvergensi teknologi mampu membawa kemaslahatan bersama. Pada arah politik ini diperlukan regulasi yang memadai agar khalayak terlindungi dari dampak buruk konvergensi media. Regulasi menjaga konsekuensi logis dari permainan simbol budaya yang ditampilkan oleh media konvergen. Tujuannya jelas, yakni agar tidak terjadi tabrakan kepentingan yang menjadikan salah satu pihak menjadi dirugikan. Terutama bagi kalangan pengguna atau publik yang memiliki potensi terbesar sebagai pihak yang dirugikan alias menjadi korban dari konvergensi media. SUMBER Wikipedia Page 2 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Konvergensi media pada umumnya persimpangan media lama dan media baru. Konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman yang baru, bentuk-bentuk baru dalam media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial termasuk ketika para khalayak dalam penelitian ini menggunakan media konvensional dalam membaca berita sekarang sudah bisa mengakses dalam media online dan tidak susah untuk berlangganan dalam media konvergensi media dapat didefinisikan sebagai aliran informasi, yang bisa dilakukan melalui berbagai platform media. Mulai dari versi cetak, elektronik radio dan televisi, atau internet portal online. Hampir semua media cetak, baik koran, majalah ataupun tabloid di Indonesia sudah menerapkan "konvergensi media", dengan meluncurkan media- media online. Konvergensi bukan hanya memperkaya informasi yang disajikan, melainkan juga memberi pilihan kepada khalayak untuk memilih informasi yang sesuai dengan selera mereka. Tidak kalah seru, konvergensi media memberikan kesempatan baru yang radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik yang bersifat visual, audio, data dan sebagainya Hermawan, A. Terdapat tiga karakteristik didalam jurnalisme online, yaitu interaktivitas yang merupakan karakteristik penting di dalam jurnalisme online. Karena di dalam media online tersebut seorang pembaca dapat langsung berinteraksi melalui kolom komentar. Berbeda dengan media cetak yang mengharuskan orang tersebut mengirimkan surat pembaca terlebih dahulu untuk memberikan komentar. Lalu selanjutnya terdapat personal atau individual yang merupakan tidak adanya batasan antara ruang publik dengan ruang private didalam sebuah media. Dikarenakan oleh teknologi internet yang memungkinkan adanya interaksi yang cepat antara individu dengan wartawan. Interaksi tersebut berupa diberikannya sebuah link tautan yang memudahkan para pembaca untuk mendapatkan informasi lain yang terkait. Karakteristik yang terakhir adalah adanya konvergensi media. Konvergensi media adalah penggabungan media satu dengan media lainnya atau penggabungan dua media atau lebih untuk menyampaikan sebuah informasi kepada banyak orang. Dalam dunia jurnalisme terjadi sebuah konvergensi antara media cetak dengan media online. Dimana sebuah berita atau artikel yang terdapat di dalam media cetak, dimuat juga di dalam media online dengan rupa informasi yang sama. Namun, yang menjadi perbedaan adalah didalam media online dapat disisipkan sebuah link untuk menuju artikel lainnya yang memiliki informasi yang sama dalam Deuze, 1999.Media massa erat kaitannya dengan komunikasi massa, dimana komunikasi massa menggunakan media untuk memberikan informasi dan persuasi terhadap massa. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa media massa adalah media atau saluran yang digunakan untuk menyebarkan informasi baik cetak maupun elektronik, baik hanya untuk tujuan informatif termasuk hiburan ataupun persuasif bahkan propaganda dengan mengandalkan peralatan teknis untuk menjaring massa sebanyak-banyaknya dimana pelaksanaannya dilakukan oleh pers yang bergerak dibawah kode etik dan lembaga seperti yang kita ketahui terbagi menjadi dua pada umumnya, yaitu media cetak yang berupa koran, majalah, tabloid, dan media elektronik yaitu televisi, radio, termasuk internet di dalamnya. Media sebagai kekuatan strategis dalam menyebarkan informasi merupakan salah satu otoritas sosial yang berpengaruh dalam membentuk sikap dan norma sosial suatu masyarakat. Media massa bisa menyuguhkan teladan budaya yang bijak untuk mengubah prilaku yang telah dijelaskan diawal, media terbagi menjadi dua yaitu media cetak dan media elektronik. Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, masyarakat harus memilih salah satu dari kedua jenis media tersebut. Namun, di era globalisasi seperti ini dimana arus informasi harus bergerak cepat, dibutuhkan suatu penggabungan berbagai media yang dapat diakses dimana saja dan kapan saja. Tidak bermaksud untuk mengintimidasi fungsi dari media-media massa secara terpisah, namun kini kita sudah dapat "membaca harian", "mendengar siaran radio", sampai "menyaksikan suatu tayangan" hanya menggunakan satu media saja. Media-media yang terbilang tradisional tersebut, kini melebur menjadi satu dan terwujud lewat adanya internet. Penggabungan media-media tersebut, yang kita kenal dengan sebutan konvergensi media. Fenomena jurnalisme online sekarang ini menjadi contoh menarik. Khalayak pengakses media konvergen alias "pembaca" tinggal meng-click informasi yang diinginkan di komputer yang sudah dilengkapi dengan aplikasi internet untuk mengetahui informasi yang dikehendaki dan sejenak kemudian informasi itupun muncul. Proses konvergensi media di harus melalui beberapa tahapan dalam rentang waktu yang cukup lama, karena harus menempuh proses yang begitu lama. Inovasi melibatkan sekian banyak proses dan meliputi berbagai pikirian yaitu ide, komunikasi, sistem sosial dan ini, dunia sudah terhubung menjadi satu, yang membuat kita tidak hanya sebatas melihat dari satu titik pandangan kita melihat ke arah depan tetapi konvergensi media saat ini sudah melebarkan sayapnya di era digital dewasa ini. Bersama dengan semakin berkembangnya internet media massa semakin berlomba-lomba untuk meningkatkan kualitas di dalam media bisnis. Hal seperti ini terlihat pada media cetak yang saling berintegrasi dengan media online, dalam media massa yang menggunakan teknologi internet dalam proses penyampaian pesannya. Contohnya, Harian Kompas dengan konvergensi media ini tidak semata-mata hanya untuk mengikuti perkembangan teknologi saja, tetapi saling berintegrasi dalam media massa konvensional dan media online, memungkinkan terjadinya perluasan cakupan dalam skala apapun. Baik perluasan jaringan, perluasan khalayak hingga perluasan interaksi yang muncul. Perkembangan konvergensi media yang demikian pesat, dan popularitasnya yang telah jauh mengalahkan media-media lain, bagaimanapun juga menimbulkan begitu banyak potensi-potensi dampak bagi masyarakat dan budaya. 1 2 3 Lihat Gadget Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seiring berkembangnya zaman, manusia semakin mempunyai gaya hidup yang tinggi dimana efisiensi dan efektivitas sebagai hal yang diutamakan. Serupa halnya menggunakan media menjadi alat penyedia kabar, tidak bisa dipungkiri bahwa kemajuan dan perkembangan media dalam menyajikan fakta adalah pertanda paling mencolok berdasarkan kemajuan teknologi. Salah satu sampel menunjukkan perkembangan sistem informasi pada masa kini ialah tampilan informasi berdasarkan media yang tersebar yang semakin variatif, dimana penyajian informasi melalui teks, visual dan audio mampu diakses pada satu perangkat. Banyak perusahaan media yang saat ini tidak hanya mempunyai satu tempat untuk mengakses saja dalam menampilkan kabar, contohnya perusahaan media cetak yang pada masa kini hampir seluruhnya sudah dilengkapi bersamaan dengan fitur online yang bisa diakses via website yang disitu juga menyuguhkan dan memberi tidak sedikit berita seperti halnya yang ditampilkan dalam edisi cetak. Hal ini memperlihatkan transisi perkembangan media informasi yang begitu pesat dan juga mengedepankan kemudahan, efisiensi dan efektivitas akses berita tersebut oleh orang banyak. Maka dari itu terjadilah perihal dan kerangka berpikir dalam masyarakat yang menyebut fenomena ini menjadi "Konvergensi Media".Menurut Wikipedia, Konvergensi media adalah penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan. Konvergensi media biasanya merujuk pada perkembangan teknologi komunikasi digital yang dimungkinkan dengan adanya konvergensi jaringan. Konvergensi jaringan adalah koeksistensi efisien telepon, video dan komunikasi data dalam satu jaringan. Penggunaan beberapa mode komunikasi dalam jaringan tunggal menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas bukan tidak mungkin dengan prasarana yang terpisah. Sebenarnya, konvergensi media tidak hanya pergeseran teknologi atau proses teknologi, namun juga termasuk pergeseran dalam paradigma industri, budaya, dan sosial yang mendorong konsumen untuk mencari informasi baru. Konvergensi media terjadi dengan melihat bagaimana individu berinteraksi dengan orang lain pada tingkat sosial dan menggunakan berbagai platform media untuk menciptakan pengalaman baru, bentuk-bentuk baru media dan konten yang menghubungkan kita secara sosial, dan tidak hanya kepada konsumen lain, tetapi untuk para produsen perusahaan media. Gerakan konvergensi media tumbuh secara khusus dari munculnya Internet dan digitalisasi informasi. Konvergensi media ini menyatukan 3C yaitu computing memasukkan data melalui komputer, communication komunikasi, dan content materi isi/ konten.Dalam kehidupan bermasyarakat sehari - hari terkhususnya dalam era globalisasi seperti sekarang, Secara umum konvergensi media ini telah banyak memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mendapatkan informasi dan kemudahan bagi penyedia informasi untuk mempublikasikan informasinya kepada khalayak. Namun tanpa kita sadari, fakta ini juga membawa perubahan bagi pola dan tatanan kehidupan masyarakat. Sisi praktis yang ditawarkan melalui konvergensi media ini tentu saja menjadi prioritas yang dicari oleh banyak orang. Sehingga hal ini mempengaruhi pola perilaku dalam keseharian masyarakat secara luas demi pemenuhan kebutuhan terhadap informasi. Contohnya, dulu masyarakat umumnya mendapatkan surat kabar melalui berlangganan pada toko fotokopi atau hingga membeli langsung ke kios - kios yang biasanya juga menyediakan koran setiap harinya. Lewat proses ini terjadi interaksi antara pembeli dan penjual Koran tersebut yang apabila hal ini terjadi secara rutin dan terus menerus akan menciptakan hubungan kedekatan antara si pembeli dan penjual. Lain halnya apabila semua informasi telah tersedia secara digital, orang tak perlu lagi pergi ke toko atau mencari penjual Koran di jalan, dengan beberapa sentuhan dalam sebuah genggaman seseorang telah mendapat banyak berita dan informasi yang aktual bahkan yang baru beberapa menit terjadi. Dengan adanya hal ini maka akan mengurangi interaksi antar personal dalam masyarakat seperti halnya pembeli dan penjual ini, yang otomatis membuat perilaku seseorang menjadi individualis. Konvergensi media disebabkan karena perkembangan teknologi komunikasi digital terutama internet, jadi selama internet masih terus berkembang tidak menutup kemungkinan bahwa konvergensi media juga terus begitu karena internet merupakan titik awal tumbuh dan berkembangnya konvergensi media. Hal ini membawa dampak positif maupun dampak negatif tergantung dari masing - masing individu dalam menyikapi perkembangan ini. Dampak positif dari adanya konvergensi media adalah memungkinkan terjadinya perluasan cakupan informasi yang dibutuhkan dalam skala kecil maupun skala besar. Selain itu, adanya konvergensi media juga membawa perluasan jaringan hingga perluasan interaksi yang muncul, dan membuat media lama dan media baru saling berinteraksi dan saling berdampingan. Dampak negatif dari adanya konvergensi media adalah mengubah gaya hidup masyarakat saat ini. Teknologi yang praktis memang bagus karena mempercepat dan memudahkan, namun hal ini juga bisa menjadi buruk jika ada individu yang tidak bijak menggunakannya, Karena dengan adanya praktis kita cenderung menjadi orang yang "malas" dimana segala yang otomatis akan mempercepat hilangnya pekerjaan karena pekerjaan manusia sudah bisa digantikan dengan teknologi yang canggih. Juga dengan adanya konvergensi media, membuat sebuah kultur baru bernama "budaya nunduk" yang terjadi pada generasi yang tumbuh pada era ini. Budaya ini digambarkan dengan kesenjangan yang terjadi bahwa generasi sekarang lebih sering menghabiskan waktunya untuk menatap layar smartphone dimanapun dan kapanpun, sehingga berkurangnya interaksi sosial secara langsung yang menyebabkan komunikasi menjadi tidak efektif. Contoh positifnya dari konvergensi media, saat ini ponsel sudah dibekali fitur - fitur canggih yang sebelumnya merupakan perangkat terpisah seperti kamera, kalkulator, radio, pemutar musik dan aplikasi aplikasi yang sudah terhubung ke internet sehinggah memudahkan kita untuk mengakses semua yang kita butuhkan dan kita inginkan. Perkembangan teknologi seperti konvergensi media merupakan hal baru dan canggih bagi masyarakat, namun kadang sebagian masyarakat belum siap dengan inovasi teknologi ini baik siap secara ekonomi maupun secara pengetahuan. Maka dari itu, perusahaan-perusahaan yang menyediakan teknologi ini harus benar-benar memikirkan daya kesiapan masyarakat dengan hal yang baru, harus sepintar mungkin mengadaptasikan teknologi ini kepada masyarakat. Tantangan lainnya adalah latar belakang budaya dan kebiasaan teknologi masyarakat. Para pelaku konvergensi media harus bisa menyesuaikan teknologi konvergensi media ini dengan budaya-budaya yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya adalah antara konvergensi dengan peraturan pemerintah. Dalam hal ini pemerintah selaku regulator bertanggung jawab penuh dalam menciptakan peraturan untuk melindungi seluruh masyarakat dari pengaruh negatif media dan mengatur kebebasan konvergensi media agar tetap pada batasnya. Hal ini diharuskan agar tidak terjadi tabrakan kepentingan yang merugikan satu pihak dimana biasanya para pengguna/masyarakatlah yang menjadi korban konvergensi yang terjadi memang akan menghasilkan masyarakat yang modern apalagi dengan konvergensi media ini, namun perlu di fahami kembali bahwa kemajuan yang ada juga harus disertai syarat dan ketentuan yang mengatur, Karena peraturan pemerintah Indonesia dirasa kurang untuk mengatur regulasi perkembangan teknologi. Jangan sampai kemajuan besar-besaran yang canggih menjadi terlalu bebas sehingga tidak mempertimbangkan dan memperhatikan nilai sosial budaya, nilai moral dan etika yang ada di masyarakat. Teknologi hanya membantu memudahkan aktivitas masyarakat, bukan berarti menjadi mendarah daging hingga ketergantungan teknologi. Contohnya karena ada media konvergen, manusia jadi cenderung "malas" dan serba praktis. Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya

dampak dari konvergensi dan perkembangan teknologi media audio video