🌑 Ku Bahagia Jadi Keluarga Allah
mungkinaku gak seberuntung kalian yang sampe sekarang masi bersama bapak dan ibu.Dari aku sekolah dasar kelas 2 Bapak meniggal dunia,mungkin masi terlalu kecil aku di tinggal seorang bapak,kehilangan pasti yang biasa tiap malem main bareng,mintain uang jajan uang tabungan sekolah tiap sering waktu ngeliat anak2 lainnya yg bisa bersama bapak ibu nya.kadang aku diem nangis dan
Permaisurihati ku Untuk menemani dalam mengapai cinta-Mu (Nasyid kegemaran UAH, saya selalu dipaksa nyanyikannya.. ) Duhai Isteriku, selamat menyambut ulangtahun pernikahan yang ke-15 (06.11.2005 ~ 06.11.2020) semoga kita semakin kuat dan ikhlas saling mengasihi keranaNya. Alhamdulillah ya Allah.. Doakan kami, doa yang sama buat semua..
YaAllah terima kasih atas nikmat yang engkau berikan kepada ku, sehingga samapi detik ini aku masih bisa merasakan indahnya dunia dan kebesaran yang engkau miliki engkau sungguh sempurna dan maha mengetahuai ap yang diperbuat oleh hambannya., dan sampai detik ini juga aku bisa bersama dia. detik-demi detik, hari demi hari telah ku lewati bersamanya, suka duka maupun bahagia telah kita jalani
Jikadengan orang lain saja kita dianjurkan untuk saling mengasihi, terlebih juga terhadap keluarga sendiri. Tak hanya sekadar mengasihi, sudah sepantasnya kita saling menjaga satu sama lain antar anggota keluarga. Berikut ini adalah ayat alkitab yang memberi petunjuk untuk saling mengasihi dan menjaga dalam keluarga: 1 Petrus 3:8
Mengatasirasa malu adalah dengan terus belajar dan mengandalkan Allah; mengatasi rasa takut adalah mastering apa yang telah diimani dan dipahami serta dihidupi. Iman kita dapat dipertanggungjawabkan dan kita harus bisa mempertanggungjawabkan yaitu dengan belajar dan terus belajar.
akubersyukur kerana dia jadi suami ku tp cinta x semestinya akn berakhir dgn kebahagiaan yang selamanya mungkin Allah x restu kebahagiaan yng aku ingin kecapi. 'ya allah kau beri la kebahagiaan kepda ku dan ank ku,kau beri la kehidupan yang baik kepada ku..' sekarang suami aku xd disisi aku,dia bahagia bersama keluarga dia.
Allahsentiasa bersama dengan orang2 yang teraniaya. kenapa awak cari saya sedangkan awak yang buang saya macam sampah. saya dah lalui ujian hebat dari Allah untuk saya rasa pahitnya sabar dan indah pada pengakhirannya bersama keluarga saya.. pesan saya untuk awak jangan jadi perosak. itulah kata2 dia pada aku yang masih trngiang2 di kepala
Akupastikan aku tidak lupa Allah dan cuba jaga perkahwinan baru ku ini sebaiknya. Menjadi keluarga yang bahagia ini kena seiring dengan tuntutan agama. Pengalaman aku yang lepas banyak mengajar aku macam-macam untuk teruskan hidup. Betulla apa yang kita dengar selama ini. Peratus perceraian tinggi adalah sebab tak solat bukan sebab wang.
Kalaukita masih berkasar, kerap bertelingkah, kuat merajuk, pentingkan diri sendiri, maksudnya keluarga kita masih jauh dari Allah. 9. Orang yang paling kaya dan bahagia adalah orang yang kenal Allah, percaya Allah, RASA Allah sentiasa melihat, dan yakin setiap musibah dan nikmat itu adalah kerana kasih sayang Allah. 10.
c8yP. Kehidupan Islami – Sebelum membahas bagaimana membentuk keluarga bahagia, apakah anda mengerti keluarga itu apa? Apakah yang dinamakan keluarga? Keluarga disini adalah sebuah hubungan darah yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan anak-anak. Sebuah bagian terkecil dari sebuah komunitas masyarakat. Sebuah sistem “negara” terkecil yang ada. Berarti sebuah keluarga adalah dasar dan unsur penting dalam sebuah komunitas, negara bahkan dalam kehidupan. Keluarga ibaratnya seperti batu pondasi pertama yang diletakan untuk memulai sebuah bangunan. Bila inginkan bangunan yang kokoh, batu pondasinya harus kuat dan berkualitas. Begitulah pentingnya keluarga. Sekarang kita bahas bagaimana dan seperti apa seharusnya keluarga itu? يٰۤاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْۤا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. QS. At-Tahrim Ayat 6 Berarti dalam membentuk sebuah keluarga harus bertujuan mencari surga dan terhindar dari neraka. Niat pertama bila ingin membentuk keluarga adalah niat karena Allah yang tentunya bila niatnya benar, pahala, kebahagiaan dan keberkahan akan kita dapatkan. وَالَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” [QS. Al-Furqan Ayat 74] Maksudnya, sebuah keluarga harus selalu menyertakan Allah di dalamnya. Iman dan taqwa yang sesungguhnya, agar menjadi keluarga yang bahagia dunia dan akhirat. Dimulai dari pernikahan seorang pria dan seorang wanita, maka satu keluarga terbentuk. Ada dua individu yang bersatu, tentunya keduanya harus paham benar bahwa babak kehidupan baru mereka akan dimulai, jadi mereka harus benar-benar siap menjalankan perannya dalam keluarga. Keluarga dan segala yang akan mereka hadapi butuh tanggung jawab dan kerjasama berdua. Seorang Pria Adalah seorang yang akan menjadi suami. Nantinya akan mempunyai kewajiban untuk memimpin, menjaga, melindungi, membimbing, mendidik, mengajarkan, menasehati, memberi nafkah lahir dan batin, materi maupun non materi dan bertanggung jawab penuh pada keluarganya. Maka pria ini haruslah punya dasar kepemimpinan yang baik, harus siap menjalankan perannya sebagai seorang suami nanti. Terutama dasar agama dan moral. Bila agama dan moral bagus, Insya Allah yang lainnya bisa diusahakan dan akan mendapat pertolongan Allah. Seorang Wanita Akan berperan sebagai istri dan ibu. Mempunyai kewajiban taat suami, melayani suami, mendukung suami, membantu suami, mengurus rumah beserta isinya, mendidik anak, menjaga dan menjadi penanggung jawab, wakil dari suami saat suami pergi. Maka seorang istri harus punya akhlak mulia, moral yang baik dan agamanya/imannya kuat. Wanita punya tugas utama mendidik generasi penerus nantinya. Jadi harus berkualitas agar masa depan terselamatkan dari jebakan dunia dan api neraka kelak. Tentunya nanti akan ada anak-anak atau keturunan, generasi penerus. Anak-anak merupakan anugerah Allah dan titipan Allah. Ingatlah, anak-anak adalah “penyambung usia” orang tua, bila orang tuanya tiada akan tetap “hidup” dalam amalan anak-anaknya. Bila anaknya shalih dan shalihah maka amal baik akan terus menerus mengisi saldo pahama orang tuanya, apabila anaknya buruk perilakunya maka dosa akan terus menerus pula mengisi saldo dosa. Jadi pilih mana? Tentunya shalih dan shalihah kan? Maka orang tua yang harus berperan aktif membimbing, mendidik dan menjaga anak-anaknya. Keluarga yang baik akan semakin kuat dan kokoh bila memiliki ♡ Dasar agama atau keimanan yang baik Artinya seluruh anggota keluarga menjadi muslim yang paham dan baik ibadahnya. Pendidikan agama dan penjagaan moral menjadi utama. Semua anggota keluarga supaya saling bantu dan menjaga. Butuh kesabaran dan perhatian, terutama dari orang tua ke anak. Saling menguatkan, mengingatkan dan menasehati. Saling mengontrol dan mengawasi. Intinya agar semua anggota keluarga selamat dunia akhiratnya. Bila kepahaman ada, Insya Allah sisanya pasti baik. ♡ Kasih sayang dan cinta kasih Dengan adanya rasa kasih sayang dan cinta kasih, akan ada keterkaitan batin, hingga saling jaga, bantu, menguatkan, dan mengokohkan. Jagalah selalu kehangatannya, dari suami ke istri, dari istri ke suami, dari orang tua ke anak, dari anak ke orang tua. ♡ Komunikasi Merupakan hal sangat penting dan dibutuhkan. Tanpa adanya komunikasi yang baik, akan banyak timbul masalah, baik hubungan suami istri maupun hubungan orang tua dan anak. Harus ada “saling” di dalam komunikasi ini. Tak ada yang “ter”, tapi tetap harus menempatkan diri sesuai pada tempatnya masing-masing. Contoh Bapak adalah kepala rumah tangga, wajib dihormati. Tapi ibu dan anak boleh menegur, mengingatkan dan menasehati, tapi tentu dengan tetap hormat dan tak boleh asal bicara. Seorang anak memang wajib taat orang tua, tapi orang tua tak boleh semaunya mengatur anak, dengarkan anak, sayangi dan datangkan hak nya termasuk dinasehati dengan baik. Apabila komunikasi baik, keluarga tak akan mencari orang lain untuk berbagi rasa, hingga memperkecil pengaruh luar dan mempererat hubungan internal keluarga itu sendiri. ♡ Kejujuran Karena jujur itu utama juga mulia, seluruh keluarga harus menjaga itu. Termasuk orang tua tidak boleh membiasakan membohongi anak walau hanya bercanda ataupun membujuk untuk hal baik. Ingat, orang tua memberi teladan, dicontohi, dan diawasi oleh anak. Sebab satu kebohongan akan diikuti seribu kebohongan dan keburukan lain. Berhati-hatilah dan jangan pernah berbohong. ♡ Kepercayaan Suami, istri, dan anak harus bisa saling percaya dan mempercayai pun juga bisa dipercaya. Akan banyak cobaan dalam keluarga bila kepercayaan diabaikan. Bahkan hingga perceraian dan perseteruan. Naudzubillahi mindzalik. ♡ Tanggung Jawab Berkaitan juga hubungannya dengan hak dan kewajiban. Setiap anggota keluarga memiliki kewajiban, bagaimana dia menjalankannya dengan segala konsekuensi dan hal tak terduga lainnya, inilah yang disebut tanggung jawab. ♡ Rukun Kompak Perwujudan akumulasi dari nilai baik di depan. Keluarga yang solid akan terwujud hingga kerukunan dan kekompakan nyata ada. Nantinya keluarga menjadi kesatuan yang saling menguatkan dan tak mudah terpengaruh, tak mudah tergoncang apapun yang terjadi. Demikianlah sedikit uraian tentang keluarga. Keluarga dalam Islam, keluarga sesuai tuntunan Allah dan Rasul Nya, keluarga yang baik, ideal, dan sempurna. Uraian lebih terperinci mengenai bagian-bagian dan apa saja seluk beluk keluarga, Insya Allah akan kita bahas dalam artikel selanjutnya. Namun, lebih jelasnya bisa kita pelajari dalam Al Qur’an dan Al Hadist, maka “Ayo mengaji!” Semoga keluarga kita menjadi keluarga yang baik, sakinah, mawadah, warohmah, rukun, kompak, harmonis, romantis, dan selalu dalam hidayah, bimbingan juga perlindungan Allah. Amiin.. Amiin.. Amiin..
“Keluarga” merupakan sebuah kata yang memiliki makna yang berbeda. Banyak orang yang memiliki pemikiran sendiri untuk mendefinisakan mengenai arti keluarga. Bahkan, di dalam aspek ekonomi, budaya, dan sosial, “keluarga” tentu saja memiliki arti yang berbeda-beda. Namun, perlu Anda ketahui bahwa pengertian keluarga secara umum adalah kelompok sosial yang mendasar dalam masyarakat yang umumnya terdiri dari satu atau dua orang tua dan anak-anak mereka. Orang-orang yang tergabung dalam satu keluarga ini umumnya memiliki komitmen jangka panjang satu sama lain dan sebagian besar tinggal dalam satu atap bersama-sama. baca juga 5 Doa Khusus untuk Ciptakan Harmonisme di Dalam Keluarga 3 Doa Kebahagiaan, Insya Allah Membuat Keluarga Selalu Harmonis Baca 3 Doa ini, Niscaya Keluargamu Dipenuhi dengan Kebahagiaan dan Keberkahan Setiap orang ingin memiliki keluarga yang bahagia dan harmonis. Salah satu untuk menciptakan suasana ini adalah dengan mengamalkan salah satu dari lima doa di bawah ini Doa Pertama وَاَلۡقَيۡتُ عَلَيۡكَ مَحَـبَّةً مِّنِّىۡ وَلِتُصۡنَعَ عَلٰى عَيۡنِىۡ ۘ Wa’alqaitu alaika mahabbatamminnii walitushna’a alaa ainii. Artinya “Dan aku telah tanamkan dari kemurahan-Ku perasaan kasih sayang orang terhadapmu; dan supaya engkau dibela dan dipelihara dengan pengawasan-Ku.” QS. Thaha 39. Doa Kedua رَبِّ لَا تَذَرۡنِىۡ فَرۡدًا وَّاَنۡتَ خَيۡرُ الۡوٰرِثِيۡنَ Wazakariyyaa idznadaa robbahuu robbi laa tadzarni faaroda wa anta khoirul waarisiin.”
Keluarga Allah LyricsKami datang dihadirat-MuMenikmati kasih-MuMembawa seisi rumahkuSujud menyembah-MuKami datang dihadirat-MuMenikmati kasih-MuMembawa seisi rumahkuSujud menyembah-MuIni keluargaku, TuhanBerkati dan lindungi semuaJagaiku dan seisi rumahkuSampai akhir hidupku, TuhanKu mau setia melayani-MuKu bahagia jadi keluarga AllahIni keluargaku, TuhanBerkati dan lindungi semuaJagaiku dan seisi rumahkuSampai akhir hidupku, TuhanKu mau setia melayani-MuKu bahagia jadi keluarga AllahWriters Gloria TrioLyrics powered by from Saat Teduh, Vol. 6 LoadingYou Might Like LoadingFAQs for Keluarga Allah
ku bahagia jadi keluarga allah